Kenalan Sama Gandara Bali, Yuk!

Buat teman-teman Wilwatikta Foundation yang sering menonton acara live “Ngamen Online”, pastinya Sabtu tanggal 29 Agustus lalu tidak melewatkan kesempatan acara “Ngamen Online Sway Away Your Stress” Wilwatikta yang berkolaborasi dengan Gandara Bali. Gandara Bali adalah komunitas yang bergerak di bidang seni dan sosial sejak 2016. Komunitas ini berada dalam naungan Bli Ressa Aditya Pradnyana dan para sahabatnya.

Bagi saya sendiri, penampilan Gandara Bali di acara “Ngamen Online” kemarin sukses membuat saya terkagum-kagum. Bagaimana tidak terkagum-kagum? Gandara Bali memainkan dua buah karya alunan musik gamelan mereka, “Flashback” dan “Explore” dengan penuh antusias. Keantuasian mereka terlihat dari kekompakan mereka memainkan alat-alat musik gamelan sehingga menghasilkan harmoni musik yang merdu dan lagi syahdu. Selain itu, penggunaan kostum khas Bali serta latar belakang tempat khas gapura Bali seakan-akan membuat saya sedang mengunjungi Pulau Bali sungguhan. Benar-benar menarik. Tidak hanya itu, pementasan juga semakin dipercantik dengan adanya permainan lampu.

Setelah menampilkan dua alunan tersebut, Wilwatikta Foundation dan Gandara Bali bersama-sama mengenalkan komunitas mereka lebih lanjut dan tujuan diselenggarakannya acara pementasan “Ngamen Online” ini kepada para penonton, yakni untuk menggalang dana bantuan beasiswa pendidikan bagi adik-adik asuh Wilwatikta Foundation. Setelah itu, Gandara Bali menjelaskan makna dibalik karya “Flashback” dan “Explore” tersebut. Gandara Bali juga menjelaskan tentang karya mereka selanjutnya, yaitu “Feel” yang merupakan gabungan musik gamelan dengan saxophone. Ketiga karya tersebut rencananya akan ada dalam album “Tangis Api”. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai karya Gandara Bali yang datanya saya peroleh juga melalui wawancara singkat pada Bli Ressa.

Makna Musik “Flashback”
“Flachback” merupakan karya yang dibuat untuk mengingat kembali bagaimana awal dari suatu hal terjadi. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan seni yang telah ditempuh oleh Gandara Bali dan juga dari potret alam Bali tempo dulu. Utamanya, karya ini dibuat untuk mengkritik keadaan lingkungan Bali, khususnya daerah Denpasar, yang sekarang ini penuh sampah, berkurangnya lahan hijau, dan kehidupan yang mulai terasa sesak.

Makna Musik “Explore”
“Explore” merupakan karya lanjutan dari “Flashback”. Karya ini memiliki makna jika setelah memgingat kembali semuanya, kita perlu melakukan eksplorasi. Bukan untuk melupakan apa yang telah diberikan oleh leluhur, melainkan mengembangkan dan menciptakan seuatu yang baru dari pakem yang sudah ada. Eksplorasi dalam karya ini terlihat jelas dari adanya beberapa modifikasi dari musik gamelan yang konvensional. Modifikasi karya ini dijelaskan oleh Bli Ressa sebagai komposer sebagai berikut, “Pada umumnya, gamelan bali memainkan lagu dengan satu alunan melodi pokok dan ritme/kotekan mengikuti atau menyesuaikan melodi pokok dan memiliki satu tempo yang menstabilkan jalannya lagu. Pada karya “Explore”, saya berupaya mengubah kebiasaan seperti misalnya saya membuat ritme/kotekan yang tak sejalan dengan melodi pokok. Saya membuat masing-masing instrumen memiliki temponya sendiri dengan permainan nada yang tidak biasa sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi yang mendengarkan tetapi sebenarnya karya ini tercipta dengan metode yang jelas yaitu memanfaatkan teknik dasar neluin dan ngepat.”

Album “Tangis Api”
Album ini merupakan album yang menaungi dua karya yang telah dijelaskan di atas. Selain dua karya di atas, ada beberapa karya lain dalam album “Tangis Api”. Adapun keseluruhan karya dalam album ini berjumlah 9 karya, yaitu 3 musik baru (“Flashback”, “Explore”, dan “Feel”),  2 musik gegendingan (musik untuk mengiringi upacara agama), dan 4 musik gamelan balaganjur.

Selain album “Tangis Api”, Gandara Bali juga berencana akan merilis video dokumenter empat tahun perjalanan mereka melalui akun Youtube mereka, Gandara Bali.

Lebih lanjut, berangkat dari prinsip komunitas Gandara Bali yang bergerak dalam bidang seni dan sosial yang sekiranya membuat Bli Ressa tertarik untuk berkolaborasi dengan acara “Ngamen Online” Wilwatikta Foundation. Komunitas Gandara Bali memang berkenan memberikan bantuan bagi pihak-pihak yang memerlukan bantuan lewat media seni. Bagi Bli Ressa sendiri, seni itu dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sosial, bukan hanya kepetingan materi semata, apalagi untuk kepentingan politik. “Ketika seni itu dilakukan berlandaskan uang atau materi, hasilnya pasti akan hancur. Lain halnya ketika seni dihargai, ia akan memberikan nilai yang berbeda. Satu lagi, menurut saya, seni sangat tidak pantas jika dimasukan unsur politik,” tutur Bli Ressa.