Rekam Juang Youth Super League: Menyesuaikan Pembelajaran Karakter Saat Pandemi

Pandemi COVID-19 mendatangkan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Gaya hidup, cara kita berinteraksi, sistem perekonomian hingga sistem pendidikan    menghadapi perubahan serba cepat dan tidak terprediksi. Semua keakraban yang ada dalam keseharian mendadak berubah menjadi hal asing yang perlu diadaptasikan kembali. Ketidakpastian adalah satu-satunya yang pasti dalam kondisi sekarang.

Di tengah ombang-ambing ketidakpastian, pembenahan dan penyesuaian begitu mendesak untuk dilakukan. Begitu pula, Youth Super League (YSL), sebagai penggerak dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan karakter bagi generasi muda perlu juga membenahi sistem pembelajaran untuk menyesuaikan dengan kondisi serba tidak pasti ini. Tantangan terbesar adalah mempersiapkan peserta didik agar mampu menghadapi perubahan sistem UTBK dan memastikan kembali proses belajar dapat berjalan dengan lancar di tengah pemberlakuan PSBB dan sistem pembelajaran jarak jauh yang belum lama diadaptasikan.

Langkah Mewujudkan Pendidikan Karakter Jarak Jauh
“Tantangan di YSL ini adalah perubahan itu sendiri. Pandemi mewajibkan kita berubah sebagai seorang individu. Sistem kepanitiaan yang sudah ada sejak lama, mungkin puluhan tahun juga harus ikut berubah.”

– Anabelia, penanggung jawab YSL 2020

Rancangan pembelajaran YSL selalu berpatokan pada Empat Pilar YSL, yaitu:

  1. Be Smart, Be Social, Become Human
  2. Back to Nature
  3. Lead Yourself, Lead Others
  4. Charge Your Heart with Love

Empat Pilar YSL tersebut diaplikasikan dengan berbagai modifikasi pengemasan program untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan yang sangat dinamis.Tujuannya adalah untuk melatih dan membimbing peserta didik untuk memiliki kecakapan dalam dunia akademik, soft skill, serta ilmu menjalani hidup. Semua kemampuan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para peserta didik, tidak hanya selama menempuh perkuliahan, namun bagi keseluruhan hidup peserta didik tersebut. 

Selama 14 tahun sistem pembelajaran YSL selalu berpatokan pada Empat Pilar YSL yang diwujudkan secara tatap muka. Namun, pandemi COVID-19 memaksa YSL untuk mengubah pembelajaran secara tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Panitia YSL 2020 perlu memutar otak untuk mengemas Empat Pilar YSL tersebut dalam program pembelajaran karakter jarak jauh menjadi sarana edukasi yang interaktif bagi para peserta didik.

Tidak hanya perombakan program dan gaya pembelajaran, teknis pembelajaran YSL 2020 yang mencakup pemilihan dan penggunaan teknologi juga perlu mengalami penyesuaian. Selama kurun waktu 6 bulan ini, terhitung sejak April lalu, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Berbagai teknologi seperti Google Meet dan Zoom dimanfaatkan sebagai media komunikasi dan pembelajaran karakter jarak jauh antara panitia dengan peserta. Tidak hanya itu, program-program pembelajaran yang dirancang panitia YSL 2020 juga dikemas dengan menarik, seperti mengadakan berbagai kelas sharing online, workshop, serta berbagai game challenges dengan tujuan untuk tetap mempertahankan antusiasme belajar peserta didik. 

Sharing online
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi, berdiskusi, serta membagikan pengalaman antara panitia, peserta didik, dan pemateri. YSL 2020 telah menyelenggarakan tiga kelas sharing online, yaitu konsultasi jurusan kuliah bersama Edukarir, kelas Self-Acceptance, serta kelas Self-Care

Workshop
Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan peserta didik. Kelas ini dipandu oleh para alumni YSL. Workshop yang telah diselenggarakan adalah kelas memasak dan kelas membuat hand-lettering

Game challenges
Program pembelajaran karakter jarak jauh yang menarik dan interaktif lainnya adalah game challenges. Game challenges terdiri dari berbagai permainan tantangan sederhana dalam keseharian, seperti misalnya tantangan memasak untuk orang tua, membantu membersihkan rumah, dan lain sebagainya. Keseluruhan game challenges bertujuan melatih para peserta didik memperoleh nilai-nilai kehidupan, seperti melatih kepedulian, kebersamaan, persahabatan, dan lain sebagainya. Menariknya, keseluruhan tantangan dilengkapi dengan bagian refleksi, yakni para peserta didik mencari sendiri makna dan pembelajaran yang terkandung dari setiap tantangan. Tidak hanya itu, sebagai bentuk apresiasi, para panitia YSL 2020 juga menghadiahkan reward bagi tiap peserta didik YSL 2020. 

Saat ini, di tengah kesibukan kuliah online, peserta didik YSL 2020 juga masih aktif mengikuti program pembelajaran jarak jauh YSL 2020, yaitu Kelas Orientasi yang dirancang untuk membahas nilai-nilai hidup dalam keseharian. 

Apresiasi atas Perjuangan Panitia YSL 2020
Selama masa kepanitiaan YSL 2020, panitia telah mampu berjuang untuk mengatasi beragam hambatan yang disebabkan pandemi COVID-19. Hambatan tersebut di antara lain adalah beradaptasi dengan sistem pelaksanaan UTBK yang terus menerus berubah, melakukan inovasi dan usaha trial error untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh yang mumpuni bagi peserta didik, serta mengemas program pembelajaran semenarik mungkin agar para peserta didik tidak mengalami kejenuhan selama proses pembelajaran berlangsung. 

Tidak hanya itu, para panitia YSL 2020 juga memiliki tantangan ganda. Pasalnya, selama menjalankan tanggung jawab sebagai panitia YSL 2020, mereka juga masih menyandang status mahasiswa yang sedang menghadapi tantangan internal tersendiri untuk beradaptasi dengan kuliah daring. Rampungnya YSL 2020 membuktikan bahwa panitia YSL 2020 mampu mengubah setiap hambatan yang ada untuk tumbuh dan berinovasi. 

Saat ini, aktivitas kepanitiaan YSL 2020 masih berlanjut. Para panitia sedang menjalankan danus (dana usaha) untuk keperluan dana biaya operasional YSL 2020. Untuk itu, sekali lagi, perjuangan panitia YSL 2020 patut diapresiasi.