Shoplifters
Lewat pemaknaan dari “Yuri”, salah satu tokohnya yang merupakan simbolisasi dari cinta dan ketulusan. Film ini “Shoplifters” akan menghadirkan kisah sebuah keluarga yang selalu diliputi kehangatan dan kasih sayang tanpa diikat dengan status sedarah-sekandung.
Semuanya bermula dari perjumpaan
Yuri, gadis cilik yang mengalami kekerasan fisik oleh orang tuanya dengan Osamu, seorang penguntil toko. Dengan bermodal belas kasihan, Osamu membawanya bertemu para anggota keluarga dari latar belakang yang sosial yang kompleks dan ekonomi yang sulit.
Dari kesehariannya Yuri bersama keluarga Osamu, fenomena penelantaran anak adalah isu keluarga yang paling disorot secara gamblang. Lewat salah satu dialog Nobuyo, Istri Osamu, “Apakah secara otomotis anda akan menjadi seorang ibu setelah melahirkannya?”.Pertanyaan yang singkat namun mampu menggugah hati kita tentang biasnya status seorang “ibu” di mata masyarakat. Ibu bukan sebuah status semata, melainkan momen ketika kita siap memberikan cinta dan sayang sepenuhnya kepada sang anak apapun kondisi yang melekat padanya
Osamu dan Nobuyo mungkin bukanlah cerminan orang tua terbaik. Namun, sikap mereka dalam merawat dan mendidik Yuri tanpa melibatkan kekerasan hingga ia menjadi pribadi yang berani berpendapat dan penuh keceriaan menunjukkan peran yang perlu diambil oleh orang tua masa kini. Kepekaan dan ketulusan seorang ibu juga ditunjukkan oleh nenek terhadap Aki, salah seorang anggota keluarga dan Shouta yang dibesarkan pasangan suami Istri tersebut setelah ia ditelantarkan oleh keluarganya.
Semua nilai yang dapat ditarik dari film ini adalah sebuah keluarga tidak hanya tercipta dari sebuah ikatan darah namun, sebuah rasa ketulusan dan kehangatan dari para anggota keluarga lainnya. Seperti halnya dalam sebuah pertemanan, organisasi atau pekerjaan, kamu bisa menemukan keluargamu di dalamnya.
Leave a Reply