A Man Called Ove

Ove merupakan orang yang keras kepala, ketat (dalam tindakan,aturan,dll),teguh terhadap pikirannya,bahkan menganggap orang lain itu gangguan terhadapnya apalagi ketika seseorang mengganggu tentang keluarganya. Tetapi di samping itu mengapa Ove menjadi demikian ?, Menurut saya ada beberapa adegan yang membuat Ove menjadi seperti itu, yang pertama, ketika ayah Ove melihat Ove mendapatkan nilai bagus dengan rasa senang yang amat sangat justru membuat celaka ayah Ove sendiri dimana ayah Ove tertabrak kereta. Yang kedua ketika Ove ditinggal oleh istrinya karena sakit kanker, diusia Ove yang muda sudah mendapatkan 2 kali tekanan yang dimana membuat Ove merasa bahwa tidak ada orang yang bisa menolong keluarganya, yang akhirnya Ove ingin membuat aturannya sendiri, tidak menghiraukan orang lain.

Singkat cerita akhirnya Ove menyadari bahwa hal yang dilakukannya tidak baik. Hal ini berkat teguran dari tetangga barunya yang berasal dari Timur Tengah yang dimana tetangganya sedang mengandung, ketika Ove sadar bahwa tindakannya tidaklah benar, dari sini Ove mulai lebih terbuka terhadap orang sekitarnya seperti membantu tetangganya yang membutuhkan bantuannya. Yang membuat Ove menjadi lebih sadar yaitu ketika tetangga yang sedang mengandungnya itu melahirkan seorang anak dan Ove diminta untuk menggendongnya sebentar, disini Ove baru merasakan rasanya menjadi orang tua, ketika dia telah lama ditinggal oleh istrinya yang dimana belum mempunyai seorang anak karena istrinya keguguran.

Diakhir cerita ketika Ove pada sampai titik akhir yaitu meninggal, di mana segala kenangan yang telah dibentuk Ove seperti, aturan-aturan di lingkungan rumahnya yang telah dibuat, dan kegiatan sehari-harinya seperti memberi makan kucing liar yang dipeliharanya, hal ini tetap dilakukan oleh tetangganya.

Kesimpulan yang dapat saya tulis yaitu ketika orang yang dianggap aneh seperti Ove bisa mengubah 180 derajat dari kebiasaan yang dilakukannya, ketika orang itu sudah tidak ada baik dalam waktu lama maupun singkat, hal yang dilakukannya itu akan menjadi kenangan yang luar biasa.

Force Majeure

Saya adalah korban dari insting saya sendiri.
Cuplikan kalimat diatas merupakan kalimat refleksi singkat yang saya dapatkan setelah menonton film dengan judul Force Majeure yang menceritakan tentang kisah sebuah keluarga Swedia sedang menikmati liburan di pegunungan Alpen.di antaranya Tomas dan istrinya, Ebba serta kedua anaknya bernama Vera dan Harry.

Tentu yang namanya liburan bersama keluarga merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan. Hari pertama berjalan lancar dan terlihat menyenangkan,hingga tibalah hari yang kedua di mana terjadi hal yang tidak terduga yang menjadi inti yang menarik dari film ini. Banyak orang termasuk Tomas dan istri anaknya sedang menikmati makan siang di sebuah restoran di kaki gunung,lalu terlihat longsor salju dari jauh yang awalnya tidak begitu menghawatirkan, semakin dekat menuju arah restoran.semua orang panik dan penuh ketakukan dalam suasana seperti ini orang berusaha menyelamatkan dirinya dan orang terpentingnya,lalu apakah yang di lakukan oleh Tomas? Tomas mengambil sarung tangan dan handphonenya lalu menyelamatkan diri.berbeda dengan Ebba sang istri,ia di masa panik dan ketakutan berusaha melindungi kedua anaknya dari bahaya longsor salju tersebut.

Masalah ini berlanjut hingga berakibat pada hubungan keluarga bahkan suasana liburan mereka. Ebba kesal dan tidak puas dengan kejadian tersebut hingga berusaha bercerita pada temannya dengan harapan Tomas mengakui bahwa yang ia lakukan salah. Dalam adegan ini tejadi perpaduan pola pikir yang berbeda antara wanita dan pria,hingga singkat cerita Tomas tetap menyangkali bahwa ia memilih menyelamatkan dirinya sendiri dibanding istri dan kedua anaknya.hal tersebut mebuat Ebba semakin terdorong untuk membuktikan bahwa dirinya benar.

Film ini sederhana dan dibalutkan dengan konflik keluarga dengan suasana yang sedikit menegangkan namun tidak membosankan dan berusaha membawa kita pada suasana di mana Tomas mengakui bahwa dirinya sendiri tidak menyukai tindakannya saat longsor salju tersebut,dan ia pun tidak ingin hidup seperti itu,ia mengakui bahwa dirinya adalah korban dari instingnya sendiri. Akhir cerita Tomas sekeluarga berhasil menang dari konflik beda pola pikir tersebut dan hidup damai.Adegan ini membuktikan bahwa dalam suatu bahaya manusia bertindak spontan,ada yang berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dan mengorbankan orang lain,ada juga yang berusaha menyelamatkan orang lain terlebih dahulu,oleh karna itu makna yang didapatkan dari film tersebut adalah penting bagi manusia untuk memiliki rasa empati pada sesama ,dengan demikian hubungan antar keliarga akan semakin harmoni dan damai.